KLIKNARASI.ID – Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pariwisata terus menunjukkan keseriusan dalam memajukan sektor pariwisata berbasis masyarakat. Langkah strategis ini tampak dalam pelaksanaan Pelatihan Pengelolaan Kampung Wisata yang digelar di WISE Hotel, Rabu (14/5), dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Judhistira Siwu, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kampung wisata adalah jawaban atas tantangan keterbatasan destinasi wisata skala besar di Tomohon. Menurutnya, potensi lokal yang dimiliki masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan pengalaman wisata yang otentik.
“Tomohon dikenal sebagai kota dengan kampung wisata karena kita belum punya destinasi besar seperti taman rekreasi raksasa atau pantai populer. Maka dari itu, pengembangan kampung wisata adalah solusi kreatif dan tepat,” tegas Siwu.
Ia juga menjelaskan bahwa program ini sepenuhnya mendukung visi-misi Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota Wenny Lumentut, sebagaimana tertuang dalam RPJMD, untuk menjadikan Tomohon sebagai kota wisata dunia. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden kepada Gubernur Sulawesi Utara agar sektor pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan daerah.
“Kolaborasi menjadi kunci. Kampung wisata harus dikembangkan dengan pendekatan pentahelix—melibatkan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Kalau semuanya bergerak bersama, Tomohon bisa jadi magnet wisata dunia,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, Sekretaris Kota Tomohon, Edwin Roring SE ME, menambahkan bahwa pengembangan kampung wisata harus adaptif terhadap tantangan zaman, termasuk perubahan global dan kebutuhan wisatawan modern.
“Pemerintah berkomitmen menjadikan Tomohon sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Kampung wisata harus mengangkat budaya dan kearifan lokal sebagai identitas yang tidak dimiliki daerah lain,” jelas Roring.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Klaudius Kalesaran, juga turut memaparkan bahwa konsep kampung wisata mencakup integrasi atraksi wisata, akomodasi, dan kehidupan masyarakat yang masih memelihara nilai-nilai tradisional.
“Unsur alam, budaya, dan atraksi buatan semua berpadu secara alami dalam kehidupan kampung. Itulah kekuatan kita yang harus dikelola secara profesional,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, turut hadir narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi pariwisata, yakni Prof. Dr. Ir. Winda Mercedes Mingkid, M.Sc. Ia membagikan pengalaman dan strategi dalam membangun kampung wisata yang berbasis potensi lokal dan inovasi berkelanjutan.
Menurut Winda, kunci utama suksesnya kampung wisata ada pada kemauan masyarakat untuk berinovasi dan menjalin sinergi. “Dengan modal lokal yang kuat dan inovasi yang terus tumbuh, kampung wisata bisa jadi pusat edukasi, budaya, sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Pelatihan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kota Tomohon untuk terus mengembangkan pariwisata sebagai sektor andalan yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.